Selasa, 08 September 2009

Program Pembacaan data pada ADC :

4. Program Pembacaan data pada ADC :
unsigned char baca_ADC(void)
{
unsigned char data_ADC = 0;
P2 = 0xFF;
ADC_CS = 0;
ADC_RD = 1;
ADC_WR = 1;
ADC_WR = 0;
delay(1);
ADC_WR = 1;
while(ADC_INT);
ADC_RD = 0;
delay(20);
data_ADC = ADC;
return data_ADC;
}
unsigned char ADC_rate(void)
{
unsigned char data_ADC,i;
data_ADC = baca_ADC();
for(i=0;i<100;i++) // Untuk i = 0 jika < 100 maka akan looping
data_ADC = (data_ADC/2) + (baca_ADC()/2);
return data_ADC; // Kembali ke data ADC
}
void viewADC()
{
unsigned char ADdata;
unsigned absorb;
unsigned hsl;
ADdata = ADC_rate();
if(ADdata>99) ADdata=100;
absorb = absorbance[ADdata];
hsl = hasil[ADdata];

Fungsi Pin Pada LCD

Tabel 2.2 Fungsi Pin Pada LCD
No. Symbol Level Keterangan
1 Vss - Dihubungkan ke 0 V (Ground)
2 Vcc - Dihubungkan dengan tegangan supply +5V dengan toleransi ± 10%.
3 Vee - Digunakan untuk mengatur tingkat kontras LCD.
4 RS H/L Bernilai logika ‘0’ untuk input instruksi dan bernilai logika ‘1’ untuk input data.
5 R/W H/L Bernilai logika ‘0’ untuk proses ‘write’ dan bernilai logika ‘1’ untuk proses ‘read’.
6 E H Merupakan sinyal enable. Sinyal ini akan aktif pada failing edge dari logika ‘1’ ke logika ‘0’.
7 DB0 H/L Pin data D0
8 DB1 H/L Pin data D1
9 DB2 H/L Pin data D2
10 DB3 H/L Pin data D3
11 DB4 H/L Pin data D4
12 DB5 H/L Pin data D5
13 DB6 H/L Pin data D6
14 DB7 H/L Pin data D7
15 V+BL - Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan tegangan sebesar 4 – 4,2 V dengan arus 50 – 200 mA
16 V-BL - Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan ground

Cara kerja menjalankan LCD :
Langkah 1 : Inisialisasi LCD.
Langkah 2 : Arahkan pada alamat yang dikehendaki (lihat tabel alamat).
Langkah 3 : Tuliskan data ke LCD, maka karakter akan tampil pada alamat tersebut.

Filter Optic

Kalau cahaya yang datang terdiri dari bermacam-macam gelombang (polikromator), maka menurut persamaan diatas, tiap gelombang akan dipantulkan dengan membentuk sudut r yang berbeda-beda. Monokromator kisi menunjukkan dispersi yang sangat besar, juga terjadi pembagian jarak yang linier dalam spektrum dari gelombang dalam ordo tertentu.

2.5 Filter Optic
Filter optic adalah salah satu filter yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dalam pengukuran/analisa. Filter yang dipergunakan pada pengukuran hanya memerlukan satu atau satu himpunan panjang gelombang yang sangat terbatas jumlahnya. Selain itu juga filter ini banyak digunakan karena mudah penggunaannya dan tahan lama. Filter yang digunakan dalam alat ini adalah optic yang memiliki panjang gelombang (λ) 405 nm dan lintasan optic 1 cm. Filter terdapat dua macam yaitu :
1. Absorb filter
Absorbsi filter menyerap semua gelombang kecuali satu panjang gelombang. Satu sinar yang dilewatkan ini menentukan warna filter. Untuk filter pada modul ini berwarna ungu. Filter ungu hanya melewatkan cahaya berwarna unggu. Termasuk dalam filter ini adalah filter gelatine, filter cairan dan filter gelas berwarna.